Risiko Kritis Terhadap Keanekaragaman Hayati Malang: Deforestasi Mengancam Habitat Hewan Lokal

Kota Malang dihadapkan pada ancaman serius terhadap keanekaragaman hayati lokalnya, dengan deforestasi menjadi salah satu faktor utama yang mengancam habitat hewan-hewan lokal. Menurut laporan terbaru dari [Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Malang](https://bksdamalang.jatimprov.go.id/), deforestasi telah menyebabkan hilangnya sebagian besar habitat alami bagi berbagai jenis hewan, termasuk spesies yang terancam punah.

"Deforestasi yang terus menerus di wilayah Malang telah mengakibatkan penurunan drastis populasi beberapa spesies hewan," kata Kepala BKSDA Malang, Dr. Bambang Suharto. "Habitat alami mereka semakin menyusut akibat konversi lahan untuk kepentingan pertanian, perkebunan, dan pemukiman."

Menurut laporan BKSDA, beberapa spesies hewan yang terancam punah di Malang termasuk lutung Jawa, merak, dan kera ekor panjang Jawa. Deforestasi juga telah meningkatkan konflik antara manusia dan hewan liar, dengan seringnya terjadinya insiden seperti serangan hewan liar terhadap manusia dan konflik pemukiman.

Pemerintah setempat telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah deforestasi ini, termasuk penegakan hukum yang lebih ketat terhadap kegiatan ilegal di hutan serta upaya rehabilitasi dan restorasi habitat alami. Namun, tantangan yang dihadapi masih besar, dan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan organisasi konservasi sangat diperlukan untuk melindungi keanekaragaman hayati Malang.

Dengan kesadaran yang lebih besar akan pentingnya pelestarian lingkungan dan konservasi habitat alami, diharapkan bahwa upaya-upaya ini dapat memperlambat laju deforestasi dan menyelamatkan habitat-habitat hewan yang terancam di Malang.

Sumber: [Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Malang](https://bksdamalang.jatimprov.go.id/)